Avan, Anak Pedagang Keliling Ponorogo Taklukkan ITB dengan Segudang Prestasi

    Avan, Anak Pedagang Keliling Ponorogo Taklukkan ITB dengan Segudang Prestasi
    Avan Ferdiansyah Hilmi

    PONOROGO - Di balik hiruk pikuk Kota Ponorogo, tersembunyi kisah inspiratif seorang remaja bernama Avan Ferdiansyah Hilmi (Avan). Anak seorang pedagang keliling, Avan membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih mimpi setinggi langit. Ia berhasil menembus Institut Teknologi Bandung (ITB), salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

    Avan, yang merupakan alumni SDN Mangkujayan, SMPN 1 Ponorogo, dan SMAN 1 Ponorogo, memang sejak awal sudah memfokuskan diri untuk bisa masuk ITB melalui jalur SNBP. Strateginya? Fokus mengejar nilai dan aktif mengikuti lomba, terutama yang diselenggarakan oleh ITB.

    "Saya dari awal memang targetnya SNBP, jadi saya fokus nge-push nilai harian. Selain itu juga ikut lomba-lomba, terutama yang diselenggarakan oleh ITB, " ujar Avan Senin (14/7/2025).

    Usaha kerasnya berbuah manis. Avan diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, jurusan yang memang menjadi minatnya sejak duduk di bangku SMA. Ketertarikannya pada bidang ini berawal dari pengalamannya mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN).

    "Di SMA saya aktif ikut OSN, dan jurusan itu paling nyambung dengan apa yang saya pelajari dulu, " jelas alumni SMAN 1 Ponorogo ini.

    Namun, prestasi Avan tak hanya diraih di OSN. Ia telah aktif memenangkan berbagai perlombaan sejak kelas 2 SD. Ia mengenang lomba pertamanya yang diadakan di sebuah mall di Ponorogo, tepatnya di PCC, sebagai ajang untuk melatih mental.

    "Awalnya ikut lomba yang nggak resmi, cuma buat ngelatih mental aja. Tapi lama-lama saya jadi terbiasa, dan mulai ikut yang resmi dari sekolah, sampai tingkat provinsi bahkan nasional, " tutur Avan.

    Yang menarik, Avan tidak pernah mengikuti les privat seperti kebanyakan siswa yang ingin masuk perguruan tinggi ternama. Ia lebih memilih untuk belajar mandiri dan mengandalkan pelajaran di sekolah.

    "Saya nggak pernah ikut les privat. Belajarnya ya dari sekolah aja, dan banyak latihan mandiri, " ucapnya.

    Hasilnya? Tak kurang dari 100 piala berhasil ia koleksi, sebagian besar dari bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

    "Jumlah penghargaan yang saya dapat selama bersekolah mungkin berkisaran sampai 100 dengan kebanyakan mengikuti lomba di bidang IPA, " ujar Avan.

    Saking banyaknya piala yang dipajang di rumah, ibunda Avan, Ummi Latifah, mengaku sampai dikira berjualan piala.

    "Sebenarnya saya dikiranya itu jualan piala, " canda Ummi dalam laman Instagram Pusat Prestasi Nasional @puspresnas dikutip Senin (14/7/2025).

    "Padahal sebenarnya ya itu cuma menyimpan piala-piala Avan ini untuk kenang-kenangan di masa-masa yang akan datang, " tuturnya.

    Avan adalah anak kedua dari pasangan Eko Yudianto dan Umi Latifah. Ayahnya adalah seorang pedagang keliling yang setia menjajakan dagangannya di depan sekolah-sekolah dasar di Kota Ponorogo. Avan mengaku, melihat perjuangan ayahnya yang bekerja keras dari pagi hingga malam untuk menghidupi keluarga dan mengantarkannya ke sekolah, menjadi motivasi terbesarnya untuk belajar lebih giat dan meraih pendidikan setinggi mungkin. Kini, Avan sedang berjuang untuk mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, sebuah bantuan yang akan meringankan beban biaya pendidikannya di ITB. Kisah Avan adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa diraih dengan kerja keras, tekad yang kuat, dan dukungan dari keluarga tercinta. Semangatnya patut diacungi jempol dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. (Warta Kampus)

    avan itb ponorogo snbp prestasi inspirasi
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    KIP Kuliah Jalur Mandiri: Kabar Baik untuk...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    KIP Kuliah Jalur Mandiri: Kabar Baik untuk Calon Mahasiswa!
    Beasiswa Unggulan 2025 Dibuka! Catat Tanggal dan Siapkan Dokumennya!
    Ujaran Kebencian Jadi 'Bumbu' Pergaulan? LBH Digitek Jabar Angkat Dampak Hukum!
    Publikasi Jurnal Ilmiah Gak Lagi Sulit! Kini Mahasiswa dan Dosen Punya Solusi Terpercaya
    Transparansi Anggaran Daerah dalam Perspektif Administrasi Publik di Era Digital

    Ikuti Kami